Kesenian Khas Mojokerto: Daya Tarik Wisata Yang Penuh Nilai Budaya

Kesenian Khas Mojokerto: Daya Tarik Wisata Yang Penuh Nilai Budaya

1. Kesenian Bantengan

Kesenian bantengan (Kompas.com)
Kesenian bantengan merupakan salah satu kesenian dari mojokerto, seni ini pada awalnya hanya ada di Desa Made, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Seiring berkembangnya jaman seni ini pun menyebar keseluruh wilayah dan telah diwariskan secara turun-temurun. Kesenian bantengan dimainkan oleh dua pemain yang memakai sejenis boneka kepala banteng dengan kain hitam yang menutupi pemainnya. Kemudian dua orang laki-laki yang berada di depan menjadi dua kaki banteng sambil memegangi kepalanya. Sedangkan kaki pemain lain menjadi dua kaki banteng di bagian belakang.

Kesenian ini dijadikan sebagai pertunjukan budaya dan tradisi yang terkait dengan unsur sendra tari olah kanurangan, sedangkan musik dan syairnya yang di ucapkan memiliki nuansa magis yang kental. Makna dari banteng sendiri dipercaya masyarakat sebagai dewa pelindung sehingga dapat menghindarkan mereka dari bahaya. 

2. Seni Ludruk

Kesenian Ludruk (Beritasatu.com)
Ludruk adalah sebuah pertunjukkan seni yang berasal dari Jawa Timur, yang para pemain umumnya adalah laki-laki. Pertunjukkan Ludruk ini biasanya menceritakan drama keseharian rakyat miskin, dan sering juga campuri dengan humor dan kritik social yang ditunjukkan kepada para pejabat-pejabat yang kurang bertanggung jawab

Sebelum pertunjukkan Ludruk dimulai akan dibuka dengan tari Remo yang mempunyai makna ucapan selamat datang untuk para tamu yang menyaksikan pertunjukkan ini. Dengan diiringi tembang-tembang khas jawa. Di Mojokerto saat ini ludruk yang masih dikenal adalah ludruk karya budaya.

3. Kesenian Wayang Kulit

Wayang kulit (Museum gubuk wayang)
Ada banyak kesenian wayang kulit di Indonesia. Wayang kulit yang ada di Mojokerto ini berbeda dengan wayang kulit dari daerah Surakarta atau Yogyakarta. Perbedaannya terletak pada ukurannya yang agak kecil, ornamen, tata warna, dan bentuk ukirannya juga berukuran sedang.

Di Mojokerto terdapat Ki Pit Asmoro yang merupakan salah satu dayang yang legendaris dalam wayang kulit jawa timuran  di Trowulan. Setelah beliau meninggal bakat dalangnya tidak diteruskan oleh anakya. Saat ini murid dari Ki Pit Asmoro lah yang mendominasi pementasan wayang kulit di Mojokerto.

4. Grebeg Suro Majapahit

Pertunjukkan Grebeg Suro Majapahit (Pati2018)
Grebeg Suro Majapahit merupakan kesenian yang menjadi salah satu acara tahunan yang masih dilakukan setiap awal bulan suro, di bekas kota kerajaan Majapahit yang berada di Trowulan.

Tradisi ini akan diawali dengan pembacaan Macapat yang berisi gantra oleh pegiat seni yang hadir, baik dari golongan tua atau golongan muda. Saat setelah pembacaan Macapat nantinya akan di akhiri dengan adanya pertunjukan wayang, yang setelahnya akan ada acara untuk pelaksanaa ritual yang hanya di ikuti para sesepuh untuk ke tempat peninggalan kerajaan majapahit untuk melakukan sowanritual ini dilakukan untuk memohon doa supaya bumi majapahit tetap tentram dan damai. Setelah selesai, akan di lanjutkan dengan pertunjukan kesenian jawa lainnya, seperti bantengan dan lain-lain. Pertunjukan seni dilaksanakan di Pendopo Agung Trowulan. Lalu acara puncaknya yakni Kirab Sesaji Kuro, yang dimana semua masyarakat dan para sesepuh melakukan Kirab Masal.

5. Kesenian Tari Mayang Rontek

Tari Mayang Rontek (Wordpress.com)
tari Mayang Rontek adalah salah satu tarian khas yang dimiliki Kabupaten Mojokerto. Tari Mayang Rontek dijadikan sebagai tari pembuka dalam adat prosesi Pengantin Mojoputri. Busana dari Tari Mayang Rontek sangat dipengaruhi oleh masuknya budaya Islam ke Tanah Jawa. Hal tersebut dapat diketahui dari bentuk busana Tari Mayang Rontek yang cukup tertutup. Mayang Rontek sendiri ditarikan oleh remaja putri sebagai simbol manten (mempelai perempuan) dalam pengantin Mojoputri, dan tari Mayang Rontek dapat dibawakan tunggal maupun kelompok

Nama Mayang Rontek memiliki asal usul dari dari ubohrampe (segala perlengkapan pengantin). Kata “Mayang” sendiri memiliki arti tongkol bunga atau kembang, sedangkan kata “rontek” merupakan hiasan rumbai-rumbai yang berada di atas tombak. Apabila kedua kata itu digabungkan akan memiliki arti sebuah kembang mayang yang merumbai-rumbai berbentuk bunga, yang merupakan bunga persembahan dalam pernikahan.