Lebaran Seru, Berkunjung Yuk ke Wisata Budaya di Mojokerto

Lebaran Seru, Berkunjung Yuk ke Wisata Budaya di Mojokerto

Pada hari libur lebaran sangat banyak destinasi wisata di mojokerto yang dapat menjadi pilihan bagi wisatawan untuk dikunjungi, terkhusus destinasi wisata yang berunsur budaya. Wisata budaya memiliki ciri khas tersendiri seperti nuansa yang klasik dan jadul, sehingga pengunjung akan seperti dibawa ke masa lalu. Berikut ini kami telah merangkum beberapa destinasi wisata budaya yang wajib di kunjungi ketika libur lebaran tiba:

1. Museum Majapahit

Museum Majapahit (Travelingyuk.com)
Museum Majapahit terletak di kawasan trowulan, kabupaten Mojokerto. Di museum ini pengunjung akan menemui banyak sekali benda-benda peninggalan kerajaan Majapahit, seperti patung arca, kerajinan keramik, prasasti, peta kuno kerajaan Majapahit, dan banyak lagi artefak-artefak yang bisa dijumpai di museum ini. Dalam mengunjungi museum ini pengunjung tak perlu pusing untuk mengidentifikasikan artefak yang ada, karena sudah disediakan papan keterangan artefak untuk memudahkan pengunjung. Di museum ini pula terdapat area yang menampilkan bekas hunian rakyat majapahit yang dapat dilihat dengan menaiki fasilitas tangga di sekitar area tersebut. untuk harga tiket masuk museum ini, pengunjung cuma perlu mengeluarkan uang sebesar Rp5000 dan pengunjung dapat berekreasi sambil belajar sejarah. 

2. Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu (Kompas.com)
Candi Bajang Ratu merupakan salah satu dari sekian banyak candi kawasan Trowulan Mojokerto. Terletak di di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Candi Bajang Ratu berdiri dengan megah di tengah taman yang luas dan indah. Diperkirakan candi ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada Jayanegara. Bangunan Candi Bajang Ratu saat ini merupakan hasil pemugaran yang dilakukan pada tahun 1989 sampai 1992. Candi Bajang Ratu memiliki bentuk pintu gerbang tipe paduraksa, atau gapura yang memiliki atap. Pada bagian atap, Candi Bajang Ratu mempunyai cukup banyak relief, seperti kepala kala diapit singa, kepala Garuda, naga berkaki, relief matahari dan relief mata satu atau monocle cyclop. Relief-relief tersebut diyakini memiliki fungsi sebagai pelindung atau penolak mara bahaya. Harga tiket masuk situs ini tergolong murah meriah, yakni sekitar Rp3000 saja.

3. Petirtaan Jolotundo

Petirtaan Jolotundo (Travel Kompas)
Petirtaan Jolotundo berlokasi di lereng utara Gunung Penanggungan, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas. Tempat ini dapat di capai dengan kendaraan pribadi roda 2 maupun roda 4. Petirtaan Jolotundo merupakan bangunan petirtaan yang di buat zaman Airlangga (Kerajaan Kahuripan). Banyak pengunjung berwisata ke tempat ini untuk merasakan sumber air petirtaan yang dipercaya bisa membuat kulit awet muda nda mnyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain bertujuan berwisata banyak juga pengunjung yang datang ke sini dengan tujuan religinya, karena petirtaan ini merupakan peninggalan dari umat hindu yang tak jarang diadakan berbagai ritual. Untuk jam operasional, petirtaan Jolotundo buka Selama 24 jam. Petirtaan Jolotundo memiliki harga tiket sebesar Rp10.000 untuk dewasa dan Rp7.500 untuk anak-anak.

4. Candi Jedong

Candi Jedong
Candi Jedong berlokasi di Desa Watonmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur atau berjarak 30 km ke arah timur Kota Mojokerto. Diperkirakan Candi Jedong dibangun pada abad ke-14. Candi ini merupakan salah satu Candi peninggalan kerajaan Majapahit. Daya tarik dari Candi ini adalah keberadaan dua bangunan tua berbentuk gapura paduraksa. Kedua bangunan inilah yang disebut Candi Jedong. Berdasarkan laman resmi Kemdikbud, Candi ini dulunya memiliki tiga gapura. Satu gapura yang sekarang tidak ada lagi dibuat dari batu bata dengan memuat tulisan 1298 Saka atau 1376 Masehi. Sehingga saat ini tersisa dua gapura berbahan batu andesit yang masih berdiri, yang dihubungkan dengan batas pagar berbahan bata dengan panjang sekitar 50 meter. Untuk memasuki Candi ini, pengunjung Cuma perlu membeli tiket dengan harga sebesar Rp3000.

5. Candi Brahu

Candi Brahu
Candi Brahu merupakan salah satu Candi peninggalan kerajaan Majapahit. Candi Brahu terletak di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Nama Candi Brahu, diduga berasal dari kata wanaru atau warahu. Nama ini didapat dari sebutan sebuah bangunan suci yang disebut dalam Prasasti Alasantan. Yang dimana prasasti tersebut ditemukan tak jauh dari lokasi Candi Brahu. Diperkirakan Candi Brahu berlatar belakang agama Buddha, hal ini dikarenakan gaya bangunan serta profil sisa hiasan yang berdenah lingkaran pada atap Candi yang diduga sebagai bentuk stupa.  Pengunjung akan dimanjakan dengan bangunan Candi yang tinggi besar dan juga megah. Selain bisa menikmati bangunan Candi Brahu, pengunjung juga bisa mempelajari sejarah dari Candi Brahu yang akan didampingi langsung oleh Juru Pelihara Candi. Destinasi ini memang sangat cocok bagi wisatawan yang suka dengan sejarah, terutama sejarah kerajaan Majapahit. Untuk harga tiket masuknya, dihargai sebesar Rp3000 saja per orang.

6. Buddha Tidur

Buddha Tidur (Kumparan)
Mojokerto memiliki patung Buddha tidur terbesar di Indonesia. lokasi patung ini berada di dalam Maha Vihara Mojopahit di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Patung ini dibangun pada tahun 1993 yang dipahat dengan penggambaran detik-detik kematian Buddha Gautama. Patung Buddha Tidur ini memiliki ukuran panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter, serta patung ini dilapisi dengan lapisan kuningan. Saat ini patung Buddha tidur di beri pagar sebagai pembatas pengunjung jadi pengunjung hanya diperbolehkan untuk melihat dengan jarak sampai pagar.

Selain patung Buddha tidur sebagai objek wisata utama, pengunjung juga bisa menjelajahi kawasan sekitarnya yang terdapat kolam ikan yang bisa diberi makan, pendopo kecil untuk beristirahat dan juga terdapat berbagai prasasti dan arca yang memenuhi kawasan halaman. Destinasi ini sangat ramai dikunjungi bila akhir pekan, dan pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp5000 untuk orang dewasa dan Rp3000 untuk anak-anak.